Perbedaan Peraturan K3 Konstruksi dan ISO 45001 untuk Keselamatan Kerja

Beranda > Artikel > K3 Konstruksi > Perbedaan Peraturan K3 Konstruksi dan ISO 45001 untuk Keselamatan Kerja
Peraturan K3 konstruksi

Perbedaan Peraturan K3 Konstruksi dan ISO 45001 untuk Keselamatan Kerja

Peraturan K3 konstruksi merupakan landasan hukum yang wajib dipatuhi dalam setiap kegiatan pembangunan guna menjamin keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan proyek. Disisi lain, ISO 45001 hadir sebagai standar internasional yang menawarkan pendekatan pendekatan sistem manajemen K3 yang lebih terstruktur dan proaktif. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan lingkungan kerja yang aman, namun berbeda dalam cakupan, pendekatan, dan penerapan.

Peraturan K3 konstruksi di Indonesia lebih menekankan pada kepatuhan terhadap norma hukum nasional, sementara ISO 45001 menuntut organisasi untuk membangun budaya keselamatan melalui identifikasi risiko, perencanaan strategis, serta pelibatan aktif seluruh pihak terkait. Dalam praktiknya, tidak jarang timbul pertanyaan mengenai bagaimana keduanya dapat diintegrasikan, serta sejauh mana penerapan ISO 45001 dapat memperkuat kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Oleh karena itu, memahami perbedaan dan titik temu antara keduanya menjadi langkah penting dalam meningkatkan standar keselamatan kerja di sektor konstruksi.

Mengenal Peraturan K3 Konstruksi

Peraturan K3 konstruksi merupakan seperangkat ketentuan hukum yang dirancang untuk memastikan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan proyek konstruksi. Regulasi ini bertujuan mengendalikan risiko yang melekat pada aktivitas pembangunan, yang dikenal memiliki potensi bahaya tinggi, baik bagi pekerja, lingkungan, maupun masyarakat sekitar. Melalui peraturan tersebut, setiap pihak yang terlibat dalam proyek mulai dari pemilik, kontraktor, hingga pengawas wajib menerapkan langkah-langkah pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. 

Aspek yang diatur dalam peraturan K3 mencakup perencanaan keselamatan, penggunaan alat pelindung diri, manajemen risiko, hingga prosedur tanggap darurat. Kepatuhan terhadap peraturan K3 konstruksi bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.

Mengenal ISO 45001

ISO 45001 adalah standar internasional yang menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan tujuan utama mencegah cedera dan penyakit akibat kerja serta menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat.  Standar ini juga mendorong peningkatan berkelanjutan dalam kinerja K3 melalui perencanaan strategis dan integrasi ke dalam proses manajemen organisasi secara keseluruhan. Dengan menerapkan ISO 45001, perusahaan dapat meningkatkan budaya keselamatan, mengurangi potensi kecelakaan, dan memperkuat reputasi di mata pemangku kepentingan.

Peraturan K3 Konstruksi vs ISO 45001

Peraturan K3 konstruksi

Menyelaraskan penerapan ISO 45001 dengan Peraturan K3 Konstruksi bukan hanya soal kepatuhan, tetapi juga komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan. Dengan pemahaman yang tepat, keduanya dapat saling melengkapi untuk menciptakan sistem K3 yang lebih kuat dan terintegrasi. Untuk mendukung implementasi standar ini di perusahaan Anda, PT. Konsultan Katiga Indonesia siap membantu melalui layanan jasa sertifikasi ISO 45001 yang profesional dan terpercaya. Kunjungi website resmi kami untuk informasi lebih lanjut dan konsultasi.

Segera dapatkan Promo terbaik Kami!

× Apa yang bisa kami bantu?