Penolakan pengajuan SBUJK seringkali menjadi kendala bagi banyak badan usaha jasa konstruksi yang berupaya memperluas legalitas dan kredibilitasnya di dunia konstruksi. Proses ini sebenarnya tidak hanya menuntut kelengkapan dokumen, tetapi juga pemahaman yang mendalam terhadap ketentuan administratif dan teknis yang ditetapkan oleh lembaga berwenang. 

Banyak perusahaan yang telah menyiapkan segala persyaratan dengan sungguh-sungguh, namun tetap menghadapi hambatan karena kurangnya ketelitian dalam penyusunan data, ketidaksesuaian informasi, atau kesalahan kecil yang berujung pada penolakan. Situasi ini sering menimbulkan kekecewaan sekaligus menunda peluang untuk mengikuti tender atau proyek berskala besar. Oleh karena itu, memahami langkah-langkah preventif untuk menghindari penolakan sangatlah penting agar proses pengajuan SBUJK berjalan lancar, efisien dan sesuai standar yang berlaku. Dengan strategi yang tepat, setiap badan usaha dapat meminimalkan risiko penolakan dan mempercepat penerbitan sertifikat usahanya.

Penyebab Penolakan Pengajuan SBUJK

Berikut poin-poin penyebab penolakan pengajuan SBUJK yang perlu Anda tahu

• Dokumen legalitas perusahaan tidak lengkap atau belum diperbarui, seperti akta pendirian, NIB, atau izin usaha yang tidak sinkron dengan data OSS.
  
• Ketidaksesuaian data antara sistem OSS dan LPJK, misalnya perbedaan nama perusahaan, alamat, atau bidang usaha yang diajukan.
  
• Kualifikasi tenaga ahli belum memenuhi syarat, baik dari sisi jumlah, sertifikat kompetensi, maupun masa berlaku sertifikat.
  
• Kesalahan dalam memilih klasifikasi dan kualifikasi bidang usaha konstruksi, sehingga tidak sesuai dengan kemampuan teknis dan pengalaman perusahaan.
• Kurangnya bukti pendukung pengalaman kerja proyek, seperti kontrak, berita acara serah terima, atau laporan pelaksanaan pekerjaan.
  
• Pengisian data pada sistem OSS RBA tidak sesuai format atau melewati batas waktu verifikasi.
  
• Kurangnya pemahaman terhadap perubahan regulasi terbaru, menyebabkan pengajuan tidak mengikuti prosedur yang berlaku.
  
• Kelalaian dalam memastikan dokumen digital sudah terunggah dengan benar dan terbaca oleh sistem.

Tips Menghindari Penolakan Saat Pengajuan SBUJK

Berikut tips menghindari penolakan saat pengajuan SBUJK agar proses berjalan lancar dan efisien:

• Pastikan seluruh dokumen legalitas perusahaan valid dan terbaru, seperti akta pendirian, NIB, NPWP, dan izin usaha yang sesuai dengan data OSS.
  
• Sinkronkan data perusahaan di OSS dan LPJK, terutama terkait nama badan usaha, alamat, serta bidang usaha konstruksi yang diajukan.
  
• Gunakan tenaga ahli bersertifikat yang masih berlaku, sesuai dengan kualifikasi bidang dan subbidang yang akan diajukan.
  
• Pilih klasifikasi dan kualifikasi usaha dengan tepat, berdasarkan pengalaman dan kemampuan teknis perusahaan agar tidak terjadi ketidaksesuaian saat verifikasi.
  
• Lengkapi bukti pengalaman proyek secara akurat, meliputi kontrak, berita acara, dan laporan hasil pekerjaan.
  
• Perhatikan format dan ketentuan pengisian data di OSS RBA, agar tidak terjadi kesalahan input atau keterlambatan pengiriman berkas.
  
• Ikuti regulasi terbaru dari LPJK dan Kementerian PUPR, untuk memastikan semua prosedur pengajuan sesuai aturan yang berlaku.
• Pertimbangkan menggunakan jasa konsultan berpengalaman, agar proses administrasi dan verifikasi dapat berjalan lebih cepat serta minim risiko penolakan.

Berbagai tips di atas dapat membantu memperkuat peluang Anda dalam mengajukan SBUJK tanpa hambatan. Dengan persiapan dokumen yang tepat, pemahaman regulasi terbaru, serta evaluasi internal yang matang, proses pengajuan akan berjalan jauh lebih lancar. Jika Anda membutuhkan pendampingan profesional agar pengurusan SBUJK lebih cepat, tepat, dan terarah, Anda dapat mengunjungi website PT. Konsultan Katiga Indonesia, penyedia jasa pengurusan SBU yang berpengalaman dan terpercaya.